Mengingat Suzuki RG Sport Andalan Dewa Road Race, Hendriansyah
Sumber otomotifzone.com |
Baru-baru ini, motor 2-Tak Suzuki RG Sport laku terjual dengan harga fantastis.
Suzuki RG Sport terjual di Vietnam dengan harga 800 juta VND atau sekitar Rp 499 jutaan.
Terjual dengan harga luar biasa mahal, ternyata Suzuki RG Sport pernah dipakai Hendriansyah, sang dewa road race Indonesia di balap road race Tanah Air.
Motor underbone 2-Tak bekapasitas 115 cc ini masuk Indonesia tahun 2001.
Saat itu, Hendriansyah yang belum berumur 20 tahun resmi bergabung dengan Suzuki.
Dengan Suzuki RG Sport, Hendriansyah mampu menyabet Juara Nasional 2001 dan 2005.
Memang Suzuki RG Sport di tangan Hendriansyah sempat mengejutkan gelaran nonkejurnas, Interbiru Championship.
Putra ketiga dari Sudirman Bawarie ini melenggang ke depan dengan Suzuki RG Sport yang dicat airbrush ala motor balap Suzuki RGV500 tunggangan Kenny Roberts Jr. pada GP500 tahun 2000.
Tapi, masuk di gelaran Kejurnas region Jawa 2001, Suzuki RG Sport di tangan Hendriansyah mengalami masalah.
Problem RG Sport yang enggak tahan lama ini berulang lagi sampai putaran II kejurnas region Jawa di Tawang Mas, Semarang.
"Akhirnya, saya putuskan untuk minta bantu Om Chia (Almarhum Michael Iskandar, red), hasilnya bisa kelihatan setelah dibawa ke Om Chia," ujar Hendri.
"Enaknya, mesin yang dibikin Om Chia bisa klop dengan saya," lanjutnya.
Hendriansyah menjelaskan, untuk balapan salah satu kunciannya menyiapkan tiga silinder head.
"Masing-masing head akan bikin kompresi yang berbeda, paling tinggi kompresinya sekitar 13,6, lalu head kedua turun 0,2 dan ketiga turun 0,4," sambungnya.
"Kan setiap sirkuit berbeda-beda karakternya," jelas Hendriansyah.
Memang, RG Sport enggak bisa lepas dari peran besar Om Chia, sang Maestro kilik mesin Indonesia yang memang engineernya untuk beberapa mesin Suzuki, seperti Suzuki Sprinter dan Crystal.
Dari tangan Om Chia, Andika Bintang Budaya atau yang top dipanggil Gandoz Tepepa dipercaya untuk pegang RG Sport yang dipakai Hendri dari tahun 2004 sampai 2005.
"Saya biasa bikin kompresi RG Sport Hendri bermain di kompresi rendah," ujar Om Gandoz.
"Transfer portnya dibuat agak tinggi, terus saya pelan-pelan modifikasi kubah kepala silinder," tambahnya.
"Cara ini supaya pembalap bisa bermain di RPM tinggi, tapi mesin enggak cepat panas," lanjut Om Gandoz yang sudah jadi juru korek mesin eranya 1990-an untuk motocross.
Gandoz juga dikenal ahlinya seting komponen pengabutan bahan bakar.
"Hehehe, enggak juga ah. Saya cuma minta pembalap supaya merasakan ada masalah enggak waktu dari buka pertama gas sampai full," pungkasnya.
Sumber :https://www.motorplus-online.com/read/252616753/mengingat-suzuki-rg-sport-andalan-dewa-road-race-hendriansyah?page=3
Post a Comment for "Mengingat Suzuki RG Sport Andalan Dewa Road Race, Hendriansyah"